Senin, 19 November 2018

Menjadi Manusia yang Efektif Dan Produktif Dengan 7 Habits

7 Habits of Highly Effective People - 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif.

Diterbitkan pertama kali pada tahun 1989, 7 Habits adalah sebuah buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R Covey. Buku ini sudah terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa sejak publikasi pertamanya. Covey menyajikan pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan diri pada apa yang dia sebut sebagai prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi.

Ada 7 kebiasaan manusia yang paling efektif menurut Stephen R Covey :




Bagian pertama, tiga kebiasaan terkait dengan kemandirian sendiri.

1. Be Proactive - Menjadi Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan.

Tidak menyalahkan situasi maupun keadaaan, orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik – kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas – dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.




                 Gambar Input dan Output Menjadi Proaktif


2. Begin With The End In Mind - Mulailah Sesuatu Dengan Gambaran Di Akhir
Segalanya diciptakan dua kali, pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuantujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya.

Sesuatu yang tergambarkan pasti dapat diwujudkan, ketika melakukan sesuatu mulailah dengan tujuan, visi dan misi. Akan lebih mudah ketika kita mengetahui arah dan tujuan dan apa yang akan kita raih. Dengan mengetahui gambaran akhir dengan tujuan, visi dan misi maka dengan mudah kita akan membuat rencana.

3. First Things First - Dahulukan Yang Utama

Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda).


Ketika kita mempunyai beberapa tujuan maka kita akan dihadapkan beberapa pilihan, tujuan mana yang akan kita pilih dan laksanakan ? Tentukan berdasarkan skala prioritas dan anda dapat menentukan skala prioritas dengan berpegang pada prinsip pareto 20 - 80 , dengan menyelesaikan 20 % persen masalah 80 % masalah terselesaikan.

Bagian kedua, tiga kebiasaan kedua terkait interpendensi dengan orang lain.
4. Think Win Win - Berpikir Menang Menang

Berpikir menang-menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang-menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung – dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang-menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.


Seseorang atau organisasi yang mendekati konflik dengan sikap menang-menang memiliki tiga vital sifat karakter:
  • Integritas: berpegang teguh dengan perasaan, nilai, dan komitmen Anda yang sebenarnya.
  • Kedewasaan: mengekspresikan ide dan perasaan Anda dengan keberanian dan pertimbangan untuk ide-ide dan perasaan orang lain. 
  • Mentalitas Berkelimpahan: percaya ada banyak untuk semua orang. 
5. Seek First To Understand Then Be Understood - Berusaha Untuk Memahami Terlebih Dulu, Baru Dipahami

Komunikasi adalah keterampilan terpenting dalam hidup. Anda menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk belajar membaca dan menulis, dan bertahun-tahun belajar berbicara. Tapi bagaimana dengan mendengarkan ? Ketika kita ingin didengar maka belajarlah menjadi pendengar yang baik. Jika kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. 

Berusaha memahami ini menuntut kemurahan, berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

6. Synergize - Sinergi

Bersinergi adalah kebiasaan kreatif, kerja sama tim, keterbukaan pikiran, dan menemukan solusi baru untuk masalah lama. Tapi itu tidak terjadi begitu saja. Ini adalah proses, dan melalui proses itu, orang membawa semua pengalaman dan keahlian pribadi mereka ke meja. Bersama-sama, mereka bisa menghasilkan jauh hasil yang lebih baik bahwa mereka bisa secara individual. 

Sinergi memungkinkan kita menemukan hal-hal bersama kita jauh lebih sedikit mungkin ditemukan oleh diri kita sendiri. Adalah gagasan bahwa keseluruhan lebih dari jumlah bagian-bagiannya. 1 + 1 = 3 atau 6, atau 60 atau sebut saja. Ketika orang mulai dengan tulus, dan mereka terbuka terhadap pengaruh satu sama lain, mereka mulai mendapatkan wawasan baru.Menghargai perbedaan adalah apa yang benar-benar mendorong sinergi. 

Inti dari sinergi adalah menggabungkan kekuatan kita dengan kekuatan orang lain untuk berkarya, bukan untuk bersaing atau menjatuhkan.

7. Sharpen The Saw - Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji berarti melestarikan dan meningkatkan aset terbesar yang Anda miliki. Dapat diartikan Anda harus memiliki program seimbang untuk pembaruan diri dalam empat bidang kehidupan: fisik, sosial / emosional, mental, dan spiritual. 

  • Fisik : Makan bermanfaat, berolahraga, dan beristirahat
  • Sosial / Emosional : Membuat hubungan sosial dan bermakna dengan orang lain
  • Mental : Belajar, membaca, menulis, dan mengajar
  • Spiritual : Menghabiskan waktu di alam, memperluas diri spiritual meditasi, musik, seni, doa, atau layanan. 

Saat Anda memperbarui diri di masing-masing dari keempat bidang tersebut, Anda menciptakan pertumbuhan dan perubahan dalam hidup Anda.
Asah Gergaji membuat Anda tetap segar sehingga Anda dapat terus berlatih enam kebiasaan lainnya.
Anda dapat meningkatkan kapasitas untuk menghasilkan dan menangani tantangan di sekitar. Tanpa pembaruan ini, tubuh menjadi lemah, pikiran mekanis, emosi mentah, semangat tidak peka, dan pribadi egois. Merasa baik tidak terjadi begitu saja. 
Menjalani hidup yang seimbang berarti mengambil waktu yang diperlukan untuk itu perbarui dirimu sendiri. 


Selalu memelihara dan memperbaharui aset terbesar yang kita miliki: Diri kita sendiri.


Semoga artikel di atas dapat memberikan masukan, referensi, motivasi, dan refleksi bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Salam,
Kurniawan Dwi A



Sumber :

http://pusdiklat.bps.go.id/files/tulisanWI/7_kebiasaan_manusia_yang_efektif.pdf
Buku Seven Habits of Highly Effective People karangan Stephen R Covey










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA - K3

DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Organisasi bertanggung jawab atas Kesehatan dan Keselamatan Karyawan dan orang-orang y...