Sabtu, 09 Mei 2020

METODOLOGI PDCA - PLAN, DO, CHECK, ACT

PDCA - Plant, Do, Check, Act

Ada berbagai metode untuk menjamin kualitas dari proses produksi, salah satu metode pengendalian kualitas adalah dengan menggunakan metode PDCA dan alat bantu seven tools. PDCA adalah singkatan dari PLAN, DO, CHECK dan ACT yaitu siklus peningkatan proses (Process Improvement) yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak ada akhirnya



PDCA dikenal sebagai “siklus Shewhart”, karena pertama kali dikemukakan oleh Walter Shewhart. Namun dalam perkembangannya, metodologi analisis PDCA lebih sering disebut “siklus Deming” karena Dr. William Edwards Deming seorang ahli manajemen kualitas dari Amerika Serikat  yang mempopulerkan penggunaannya dan memperluas penerapannya.

Menurut Crosby (dalam Irwan dan Haryono, 2015 : 34) mendefinisikan kualitas sebagai pemenuhan persyaratan dengan meminimalkan kerusakan yang mungkin timbul atau dikenal dengan standard zero defect. Menurut Davis, (dalam Yamit, 2001 : 8) membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya, yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Pengendalian kualitas adalah suatu sistem kendali yang efektif untuk mengoordinasikan usaha – usaha penjagaan kualitas, dan perbaikan mutu dari kelompok – kelompok dalam organisasi produksi, sehingga diperoleh suatu produksi yang sangat ekonomis serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. 
Salah satu metode yang digunakan untuk pengendalian kualitas adalah PDCA, konsep PDCA juga digunakan dalam continuous improvement. Continuous improvement dapat diartikan sebagai perbaikan berkelanjutan secara terus menerus. Salah satu cara  untuk mencapai continuous improvement pada suatu perusahaan adalah dengan menjadikannya budaya atau culture bagi setiap entitas yang terlibat didalamnya.

Berikut ini adalah penjelasan  mengenai siklus PDCA (PDCA Cycle):

PLAN (MERENCANAKAN)

Tahap Plan adalah tahap untuk menetapkan Target atau Sasaran yang ingin dicapai dalam peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin dipecahkan, kemudian menentukan metode yang akan digunakan untuk mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut.
Dalam Tahap Plan ini juga meliputi pembentukan Tim Peningkatan Proses (Process Improvement Team) dan melakukan pelatihan-pelatihan terhadap sumber daya manusia yang berada di dalam Tim tersebut serta batas-batas waktu (Jadwal) yang diperlukan untuk melakukan perencanaan-perencanaan yang telah ditentukan. Perencanaan terhadap penggunaan sumber daya lainnya seperti biaya dan mesin juga perlukan dipertimbangkan dalam tahap Plan ini.

DO (MELAKSANAKAN)

Tahap Do adalah tahap penerapan atau melaksanakan semua yang telah direncanakan di Tahap PLAN termasuk menjalankan proses-nya, memproduksi serta melakukan pengumpulan data (data collection) yang kemudian akan digunakan untuk tahap Check dan Act

CHECK (MEMERIKSA)

Tahap Check adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta mempelajari hasil-hasil dari penerapan di tahap Do. Melakukan perbandingan antara hasil aktual yang telah dicapai dengan Target yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang telah ditentukan.

ACT (MENINDAK)

Tahap Act adalah tahap untuk mengambil tindakan yang seperlunya terhadap hasilhasil dari tahap Check. Terdapat 2 jenis Tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya, antara lain :

Tindakan Perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam pencapaian Target, Tindakan Perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya tidak mencapai apa yang telah ditargetkan.

Tindakan Standarisasi (Standardization Action) yaitu tindakan untuk menstandarisasikan cara ataupun praktek terbaik yang telah dilakukan , Tindakan Standarisasi ini dilakukan jika hasilnya mencapai Target yang telah ditetapkan.

Siklus tersebut akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan peningkatan proses selanjutnya sehingga terjadi siklus peningkatan proses yang terus menerus (Continuous Process Improvement).

PDCA seringkali dipergunakan pada aktivitas continuous improvement untuk memperpendek siklus kerja, menghapuskan pemborosan ditempat kerja (Muda, Mura, Muri/Pemborosan, Tidak teratur, Beban berlebih) dan memperpendek siklus kerja.

Manfaat dari PDCA antara lain :


  1. Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah unit organisasi.
  2. Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi.
  3. Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang runtun dan sistematis.
  4. Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja.

Siklus tersebut akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan peningkatan proses selanjutnya sehingga terjadi siklus peningkatan proses yang terus menerus (Continuous Process Improvement).

Versi-versi lain yang merupakan pengembangan dari PDCA untuk melakukan peningkatan dan perbaikan proses maupun memiliki fungsi yang hampir sama antara lain :

PDCA = Plan Do Check Adjust
PDSA = Plan Do Study Act
OPDCA = Observe Plan Do Check Act (dalam Lean Manufacturing System)
DMAIC = Define, Measure, Analysis, Improve Control (dalam Six Sigma)

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA - K3

DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Organisasi bertanggung jawab atas Kesehatan dan Keselamatan Karyawan dan orang-orang y...