Ada berbagai metode untuk menjamin
kualitas dari proses produksi, salah satu metode
pengendalian kualitas adalah dengan menggunakan metode PDCA dan alat bantu seven
tools. PDCA adalah singkatan dari PLAN, DO, CHECK dan ACT yaitu siklus
peningkatan proses (Process Improvement) yang berkesinambungan atau secara
terus menerus seperti lingkaran yang tidak ada akhirnya.
PDCA dikenal sebagai “siklus Shewhart”, karena
pertama kali dikemukakan oleh Walter Shewhart. Namun dalam perkembangannya,
metodologi analisis PDCA lebih sering disebut “siklus Deming” karena Dr.
William Edwards Deming seorang ahli manajemen kualitas dari Amerika Serikat yang mempopulerkan penggunaannya dan
memperluas penerapannya.
Menurut Crosby
(dalam Irwan dan Haryono, 2015 : 34) mendefinisikan kualitas sebagai pemenuhan
persyaratan dengan meminimalkan kerusakan yang mungkin timbul atau dikenal
dengan standard zero defect. Menurut Davis, (dalam Yamit, 2001 : 8) membuat
definisi kualitas yang lebih luas cakupannya, yaitu kualitas merupakan suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Pengendalian kualitas
adalah suatu sistem kendali yang efektif untuk mengoordinasikan usaha – usaha
penjagaan kualitas, dan perbaikan mutu dari kelompok – kelompok dalam
organisasi produksi, sehingga diperoleh suatu produksi yang sangat ekonomis
serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Salah satu metode yang
digunakan untuk pengendalian kualitas adalah PDCA, konsep PDCA juga digunakan dalam
continuous improvement. Continuous improvement dapat diartikan sebagai
perbaikan berkelanjutan secara terus menerus. Salah satu cara untuk mencapai continuous improvement pada
suatu perusahaan adalah dengan menjadikannya budaya atau culture bagi setiap
entitas yang terlibat didalamnya.
Berikut ini
adalah penjelasan mengenai siklus PDCA
(PDCA Cycle):
PLAN
(MERENCANAKAN)
Tahap Plan
adalah tahap untuk menetapkan Target atau Sasaran yang ingin dicapai dalam
peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin dipecahkan, kemudian
menentukan metode yang akan digunakan untuk mencapai target dan sasaran yang
telah ditetapkan tersebut.
Dalam Tahap Plan
ini juga meliputi pembentukan Tim Peningkatan Proses (Process Improvement Team)
dan melakukan pelatihan-pelatihan terhadap sumber daya manusia yang berada di
dalam Tim tersebut serta batas-batas waktu (Jadwal) yang diperlukan untuk
melakukan perencanaan-perencanaan yang telah ditentukan. Perencanaan terhadap
penggunaan sumber daya lainnya seperti biaya dan mesin juga perlukan dipertimbangkan
dalam tahap Plan ini.
DO
(MELAKSANAKAN)
Tahap Do adalah
tahap penerapan atau melaksanakan semua yang telah direncanakan di Tahap PLAN
termasuk menjalankan proses-nya, memproduksi serta melakukan pengumpulan data
(data collection) yang kemudian akan digunakan untuk tahap Check dan Act
CHECK
(MEMERIKSA)
Tahap Check
adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta mempelajari hasil-hasil
dari penerapan di tahap Do. Melakukan perbandingan antara hasil aktual yang
telah dicapai dengan Target yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang
telah ditentukan.
ACT (MENINDAK)
Tahap Act adalah
tahap untuk mengambil tindakan yang seperlunya terhadap hasilhasil dari tahap Check.
Terdapat 2 jenis Tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya,
antara lain :
Tindakan
Perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi terhadap masalah yang dihadapi
dalam pencapaian Target, Tindakan Perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya
tidak mencapai apa yang telah ditargetkan.
Tindakan
Standarisasi (Standardization Action) yaitu tindakan untuk menstandarisasikan
cara ataupun praktek terbaik yang telah dilakukan , Tindakan Standarisasi ini
dilakukan jika hasilnya mencapai Target yang telah ditetapkan.
Siklus tersebut
akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan peningkatan proses selanjutnya
sehingga terjadi siklus peningkatan proses yang terus menerus (Continuous
Process Improvement).
PDCA seringkali dipergunakan pada aktivitas continuous
improvement untuk memperpendek siklus kerja, menghapuskan pemborosan ditempat
kerja (Muda, Mura, Muri/Pemborosan, Tidak teratur, Beban berlebih) dan
memperpendek siklus kerja.
Manfaat
dari PDCA antara lain :
- Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah unit organisasi.
- Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi.
- Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang runtun dan sistematis.
- Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja.
Siklus tersebut
akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan peningkatan proses selanjutnya
sehingga terjadi siklus peningkatan proses yang terus menerus (Continuous
Process Improvement).
Versi-versi lain
yang merupakan pengembangan dari PDCA untuk melakukan peningkatan dan perbaikan
proses maupun memiliki fungsi yang hampir sama antara lain :
PDCA = Plan Do
Check Adjust
PDSA = Plan Do
Study Act
OPDCA = Observe
Plan Do Check Act (dalam Lean Manufacturing System)
DMAIC = Define,
Measure, Analysis, Improve Control (dalam Six Sigma)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar